Fakta Risiko Kebutaan karena Diabetes, Bisa Dicegah kok!
Di antara kerumitan diabetes yang mengancam keamanan, beberapa pasien mengakui bahwa penyebab penyakit yang paling ditakuti adalah risiko kebutaan. Tidak ada yang salah dengan itu, ditambah data dari International Diabetes Federation yang menyebutkan bahwa diabetes adalah penyebab kebutaan nomor satu di dunia
Kompleks ini sebenarnya disebut retinopati diabetik (DR). Awalnya, gejala tampak ringan, bahkan sulit dideteksi. Namun bila dibungkam, penderita akan kesulitan untuk menyaksikan dengan jelas hingga yang paling kronis adalah terjadinya kebutaan.
Masalah tersebut dikomentari secara lebih mendalam melalui medium briefing bertema "Melawan Kebutaan Akibat Diabetes" yang diselenggarakan oleh Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI). Di bawah ini adalah uraian lengkapnya!
Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di kepala pasien dan keluarga. Memang apa hubungan antara diabetes yang menyerang gula darah dan indra kita? Di bawah ini adalah pernyataan dari Prof. dr. Arief S Kartasasmita, SpM (K), Phd yang hadir pada medium briefing.
Setiap manusia memiliki retina yang terletak di bagian belakang mata. Retina berperan dalam menangkap cahaya dan mengirimkannya ke otak. Dengan demikian kita bisa melihat sekeliling.
penyebab kaki bengkak dan cara mudah mengatasinya Namun pada penderita retinopati diabetik, terdapat kebocoran pembuluh darah di sekitar mata akibat gula darah yang tinggi. Hal ini membuat retina yang semula sehat jadi rusak. Perdarahan yang sedang berlangsung akan mengurangi kekuatan penglihatan pasien.
Ada tiga fase atau tahapan kompleksitas retinopati diabetik yang dijelaskan oleh Prof. Arief. Semuanya dari awal fase non-proliferatif retinopati diabetik (NPDR) hingga akhir edema makula diabetik (DME).
Yang pertama adalah NPDR. Seringkali tidak ada tanda signifikan yang terlihat selama fase ini. Namun, harus dipahami jika kerusakan vaskular dan perdarahan mulai terjadi pada tahap NPDR.
Berikutnya adalah retinopati diabetik proliferatif (PDR). Pendarahan semakin membesar dan mengiritasi retina. Diikuti dengan munculnya beberapa bintik hitam pada pandangan mata pasien.
Terakhir adalah fase DME. Pada tahap ini terjadi penumpukan cairan di saluran retinal akibat kebocoran pembuluh darah. Tidak hanya beberapa flek hitam, penderita akan kesulitan melihat mengapa penglihatan menjadi kabur atau bahkan gelap juga.
Retinopati diabetes umumnya didorong oleh faktor risiko. Di bawah ini salah satunya:
Prof. Arief menjelaskan, beberapa faktor di atas berperan penting dalam meningkatkan dan menurunkan risiko penderita retinopati diabetik. Oleh karena itu, setiap orang dengan riwayat diabetes harus memperhatikan faktor-faktor tersebut.
“Umumnya penderita diabetes di atas 10 tahun lebih rentan. Namun, ini tergantung cara kita mengelola diabetes. Jika pengendaliannya buruk, maka lebih mudah menyerang mata,” terangnya.
Retinopati diabetik tentunya bukanlah masalah yang mengancam keselamatan seseorang. Namun kondisi ini masih bisa membahayakan pandangan pasien jika tidak ditangani dengan baik. Di bawah ini adalah beberapa kerumitan yang mungkin terjadi sebagai akibatnya:
Meskipun retinopati diabetik menimbulkan ancaman penglihatan, masalah ini dapat dikurangi dan disembuhkan sebelum terlambat. Berikut beberapa tugas umum yang harus dilakukan:
Namun, Prof. Arief menjelaskan, pasien harus mengelola apa yang disebut sebagai faktor risiko dengan baik agar tidak mengalami kerumitan tersebut. Gaya hidup, gula darah, kolesterol, dan tekanan darah harus dijaga agar tetap normal.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengatur konsumsi gula, mengurangi makanan tinggi lemak, memiliki kandungan garam tinggi, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Penting juga untuk menyeimbangkannya dengan berolahraga secara teratur.
“Retinopati diabetik sangat erat kaitannya dengan pengendalian faktor risiko yang ada. Penanganan yang terbaik adalah pencegahan. Sebab, jika tidak ditangani dan dihindari dengan baik akan menjadi kebutaan permanen,” pungkas Prof. Arief.